Jumat, Juli 09, 2010

TANDA TANYA

Pada perasaan aku mengadu kepiluan,
Menahan amarah nafsu yang menggerorogoti jiwa,
Bertemu pada sosok silih berganti,
Menggantungkan rasa berbentuk cinta dihati,
Padanya, dia, ia dan kadang mereka,
Satu per satu mengais rasa iba dihatiku,
Dan menjalar sayang yang menular,
Sampai-sampai cinta mencium bibir raga,
Dan pada akhirnya terjerembab pada pesona keindahan rupa,

Aku kira jiwa bersama raga mampu menahan keengganan,
Dan me-almarhumkan selamanya,
Karena setiap mereka punya sisi yang minta dicintai,
Dan aku juga butuh itu,

Bersama ke-Tuhanan yang kubuat-buat,
Merayap pada tangga iman bejat,
Mengulum senyum kemunafikan pada waktu,
Karena ternyata dibaliknya,
Ada banyak jiwa ternoda oleh masa-ku,

Percaya atau tidak,
Entah apa pesona yang terpancar pada sebuah raga biasa,
Hingga mereka meminta pada ikatan tak sempurna,

Aku tak pernah menginginkan pada awal mula,
Namun keelokan raga membuatku terpesona,

hmmmmmmm

Indonesiaku pernah tiada pada dadaku,
Membusuk pada kegelapan mata malamku,
Mencium aroma bobrok peristiwanya,
Menggigit petaka bawah sadar,
Mendalami peristiwa bersama cadar,

Bicara

Ingin bicara pada kata,
Bicara pada senja,
Berkata pada karma,
Pergi menjauh dari dosa,
Menggelar jalan menuju mecca,
Mengintip surga mencium aromanya,
Walau ada jeda untuk membuka.

Sang Germo

Facebook sang germo,
Hahahaha,
Setiap hari setidaknya 1-5 orang datang menawarkan hubungan,
Teman, sahabat, pacar hingga HTS,
Ada yang terjadi ada yang sia-sia,
Pernah suatu ketika terjadi sebuah hubungan,
Karena sebatas nafsu manusia saja hubungan tersebut sempat berjalan,
Dan menjadi status yang ujungnya dinamakan pacaran,
Hahahahaha,
Dunia maya yang ajaib,
Bukan hanya 1 saja, ada hubungan lain yang mngukir sejarah kehidupanku,
Menulis kisah2 seru yang kadang asyik, lucu, mengerikan sampai menjijikan,
Memang ajaib pada awalnya,
Memang seru dan lucu pada tengahnya,
Menjijikan pada akhirnya,
Paduan romantic yang patut direnungi,
Dan berdasar keengganan nurani,
Pada saat ini mereka semua pergi,
Karena aku pergi dan semua kehilangan energy untuk mengasihi,
Dunia maya itu menggila,
Semua yang berhubungan ditendang,
Buang jauh-jauh karena merusak hari dan hati,
Bersamanya membuatku tabu,
Bersamanya membuatku kaku,
Bersamanya membuatku lugu,
Karena hanya ada cinta tidak jelas menghias,
Dan aku tidak percaya lagi sang germo di atas.